Breaking News

#salingbergembira Menyambut Ramadhan

 

Marhaban Ya Ramadhan, selamat datang bulan suci yang juga disebut sebagai bulan Al-Qur’an. Bulan yang sejak hari pertamanya (siang dan malamnya) Allah berikan keistimewaan dan keutamaan dengan dibuka pintu ampunan seluas-luasnya dan dilipatgandakan pahala atas kebaikan-kebaikan. Ramadhan menjadi momentum terbaik bagi kita semua untuk meningkatkan kualitas ketakwaan diri sebagai seorang hamba.

sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah Ayat 183 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَععَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa.”

Ibnu Katsir dalam Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim menjelaskan bahwa ayat di atas berkenaan dengan perintah puasa yang tidak hanya mewajibkan menahan diri dari makan, minum dan berhubungan suami istri semata, akan tetapi harus dilandasi dengan niat karena Allah SWT, menjauhkan diri dari perbuatan yang dilarang dan tercela, serta membersihkan diri lahir dan batin.

Oleh karena itu, Rasa-rasanya perlu memakai tagar #salingbergembira menyambut ramadhan, sebagai upaya untuk membumikan nilai kemanusiaan di bumi surabaya yang heterogen (beragam) ini, menyambut dan menjalankan Ramadhan dengan penuh gembira tanpa mengecilkan, mencela, dan menyusahkan suatu kelompok, ras, suku, dan agama tertentu.

            Mari refleksi sejenak, kita kembali pada ingatan masa kanak-kanak yang isi kepalanya belum seramai dewasa ini. Pada masa itu kita yang belum tahu betul apa itu ramadhan begitu antusias dan bergembira menyambut kedatangannya bukan karena kita tahu keutamaannya tapi karena kita tahu akan libur sekolah, senang dengan perayaan buka bersama keluarga (yang barangkali hari ini kita dewasa lebih senang bukber bareng teman dan gebetan) kemudian malamnya seru beramai-ramai bareng teman pergi taraweh dan diujung bulan kita akan dapat baju baru meskipun kadang harus pake baju bekas kakak atau saudara lainnya yang masih bagus. Pearasaan gembira waktu kecil dulu perlu terus kita bawa dan ingat sampai hari ini sebagai sebuah pelajaran agar kita bisa bergembira merayakan diri bersama ramadhan sebagai makhluk sosial tanpa merendahkan siapapun dan sebagai manusia yang bertuhan tanpa judgment negatif ke siapapun.

            Belakangan pengetahuan kita bertambah betapa memang istimewanya ramadhan bagi yang bergembira dan bersungguh-sungguh menjalankannya, Allah SWT memberikan keutamaan berupa rahmat (kasih sayang), maghfiroh (pengampunan dosa), itqum minannar (pembebasan dari api neraka), keberkahan (dilipatgandakan pahala) bahkan bau nafas dianggap lebih wangi dari minyak kasturi, kemudian dalam beberapa riwayat disebutkan 10 hari terakhir ramadhan Allah anugerahi dengan lailatul qodar (malam seribu bulan) sebagai sarana menambah ketakwaan dan adanya peristiwa agung yaitu nuzulul qur’an di malam 17 ramadhan sebagai petunjuk kehidupan bagi semua umat muslim.

            Dengan semua keistimewaan dan keutamaan bulan ramadhan mari kita kembali menelisik kedalam diri sendiri, sudahkan kita #salingbergembira menyambut ramadhan dan merayakan diri sebagai manusia lalu bersungguh-sungguh menjadi hamba yang bertakwa?

 

 

Penulis
Ns. Eman
(Kader PMII UNUSA)
Ketua Bidang 3 (Keagamaan) PC. PMII Surabaya

                         

 


Tidak ada komentar